Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

BANJIR TAK KUNJUNG SURUT, IBU-IBU DAN WARGA LINGKUNGAN 7 TAJIR GOTONG ROYONG DAN TINJAU TITIK LOKASI PENYEBAB BANJIR

BANJIR TAK KUNJUNG SURUT, IBU-IBU DAN WARGA LINGKUNGAN 7 TAJIR GOTONG ROYONG DAN TINJAU TITIK LOKASI PENYEBAB BANJIR Medan -  www.medià coru...

BANJIR TAK KUNJUNG SURUT, IBU-IBU DAN WARGA LINGKUNGAN 7 TAJIR GOTONG ROYONG DAN TINJAU TITIK LOKASI PENYEBAB BANJIR


Medan - 

www.mediàcoruption.com |Banjir yang tak kunjung surut Ibu-ibu dan warga lingkungan 7 Kelurahan Tanjung Mulia Hilir (Tajir) lakukan peninjauan titik lokasi penyebab banjir di Gg. Family dan Gg. Mesjid serta gotong royong sampai gudang cargo yang menjadi titik pembuangan saluran air Jl. Kayu Putih Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli, Minggu, (11/07/2021).

Kegiatan peninjauan titik lokasi penyebab banjir ini di Komandoi Bapak Juli Irawan, Amd, Ibu Devi Andriani Batubara, Ibu Er, Dewi dan warga setempat lainnya.

Salah satu warga lingkungan 7 Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Ibu Devi Andriani Batubara mengatakan kepada awak media mediacoruption.com bahwa selain memupuk rasa kebersamaan antar seluruh elemen masyarakat, kegiatan peninjauan dan gotong royong ini kami lakukan bersama pasca banjir yang kerap terjadi saat musim hujan, seperti hujan deras yang mengguyur Kota Medan beberapa hari lalu Jum’at, (09/07/2021).

Peninjauan dan gotong royong ini kami lakukan bersama ibu-ibu dan warga lainnya untuk memupuk rasa kebersamaan antar masyarakat, terkait genangan banjir yang tak kunjung surut saat musim hujan. Dan kami serempak untuk melakukan kegiatan gotong royong dengan membersihkan saluran air atau drainase, mengutip sampah di parit yang ada di Gg. Family sampai gudang cargo agar genangan air dapat mengalir dengan lancar,” terang Devi.

Dijelaskan Devi, kerja bakti yang kita lakukan nantinya bisa dijadikan intropeksi bersama dan memberikan semangat masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada lingkungan sekitar.

Sebenarnya kegiatan ini bukan menjadi solusi satu-satunya banjir, hanya saja kami mencoba berikhtiar mencari solusi yang lebih mudah dan juga menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan sendiri dan menggalakkan kembali kegiatan gotong royong. Kami juga berharap hal ini bisa menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kota (Pemko) Kota Medan untuk lebih memperhatikan, perduli dan cepat dalam tindakan terhadap daerah rawan banjir, khususnya di tingkat Kelurahan hingga Lingkungan,” jelas Devi.

(I.Sihombing)

Tidak ada komentar